Indonesia Jadi Tuan Rumah Sidang SCUFN-38 di Bali,Tegaskan Peran Strategis dalam Penamaan Fitur Bawah Laut Dunia

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, Merdekaonlinetv.id-Indonesia kembali menegaskan kepemimpinannya di bidang hidrografi internasional sekaligus menjadi tuan rumah The 38th Session of the Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN-38) yang berlangsung pada 10–14 November 2025 di Bali Dynasty Resort, Kuta, Bali.

Pertemuan bergengsi di bawah koordinasi International Hydrographic Organization (IHO) dan Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) ini dihadiri 49 peserta dari 15 negara, terdiri atas para ahli, peneliti, serta pejabat hidrografi dari berbagai lembaga internasional.

banner 325x300

Sidang SCUFN-38 diawali dengan Official Dinner yang dipimpin oleh Wakil Komandan Pushidrosal Laksamana Muda TNI Bambang Irawan, S.E., M.Tr. Opsla., mewakili Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Budi Purwanto, selaku Chief Hydrographer of Indonesia. Dalam sambutannya, Wadanpushidrosal menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada seluruh delegasi yang hadir di Pulau Dewata.

“Bali adalah tempat yang istimewa. Sebelum kita memasuki diskusi dan perdebatan teknis esok hari, malam ini nikmatilah Bali, budayanya, dan tentu saja makan malamnya. Karena di Indonesia, keputusan terbaik lahir setelah makanan yang baik,” ujarnya disambut tepuk tangan hangat para delegasi.

Dalam kesempatan terpisah, Danpushidrosal menegaskan bahwa forum SCUFN merupakan momentum strategis bagi Indonesia untuk memperkuat kontribusinya di kancah global, khususnya dalam tata kelola penamaan fitur bawah laut.

“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan setiap fitur bawah laut di wilayah perairannya dikenali dan dinamai sesuai standar ilmiah dan internasional. Hasil sidang ini akan menjadi acuan global bagi keselamatan navigasi dan penelitian kelautan dunia,” tegasnya.

Sidang SCUFN-38 yang dipimpin oleh Chairman Dr. Yasuhiko Ohara dari Japan Hydrographic Department membahas berbagai agenda strategis, di antaranya evaluasi hasil SCUFN-37, pembahasan adopsi kode alfanumerik penamaan fitur bawah laut, serta pengajuan proposal penamaan baru dari sejumlah negara anggota.

Pelaksanaan SCUFN-38 di Indonesia tidak hanya menjadi wadah penting untuk kemajuan teknis dan ilmiah di bidang hidrografi, tetapi juga memperkuat semangat kerja sama dan persahabatan maritim antarbangsa. Seperti disampaikan dalam semangat forum ini, “In the maritime world, cooperation is the most powerful navigation tool.”

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *