BAHAS KOLABORASI RISET KELAUTAN NASIONAL, DANPUSHIDROSAL RAPAT BERSAMA MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, amerdekaonlinetv.id-Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Dr. Budi Purwanto, S.T., M.M., menghadiri rapat bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., bertempat di Ruang Rapat Kantor Pusat Bappenas Jakarta Pusat, Kamis (2/10).

Dalam pertemuan tersebut membahas penguatan kolaborasi riset kelautan nasional yang dihadiri antara lain Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (Penasehat Kemendikti Saintek), Prof. Alex Soleman Wellem Retraubun (Universitas Patimura), Prof. Augy Syahailatua (BRIN), Prof. Jamaluddin Jompa (Rektor Universitas Hasanuddin), serta pejabat Bappenas di antaranya Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan Bpk. Pungkas Bahjuri Ali, Staf Khusus Menteri PPN Bpk. Gellwynn Jusuf, dan Perencana Ahli Utama Ibu Sri Yanti.

banner 325x300

Dalam paparannya, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio menekankan pentingnya membangun pusat laboratorium kelautan terpadu yang dapat dimanfaatkan secara bersama oleh universitas-universitas dengan jurusan kelautan dan perikanan. Beliau juga mengusulkan dukungan anggaran bagi Pushidrosal guna memperkuat peran dalam riset kelautan nasional.

Sementara itu, Danpushidrosal memaparkan sejarah, peran, dan fungsi Pushidrosal sebagai Lembaga Hidrografi Nasional, termasuk kontribusinya dalam penyediaan Peta Laut Indonesia (PLI) yang vital bagi perekonomian nasional. Danpushidrosal juga menegaskan peran Pushidrosal dalam penataan pipa dan kabel bawah laut, serta keterlibatan sebagai tim teknis perundingan batas maritim. Selain itu, ia menyampaikan bahwa aspek hidro-oseanografi kini masuk dalam RPJMN 2025–2029 di bawah Asta Cita 2.8 sebagai bagian dari prioritas nasional bidang pertahanan dan keamanan.

Dari kalangan akademisi, Prof. Jamaluddin Jompa (Rektor UNHAS) mengusulkan untuk menghidupkan kembali program Marine Science Education Project yang pernah dijalankan pemerintah 40 tahun lalu, guna mencetak kembali generasi ahli kelautan yang kini banyak memasuki masa purna tugas. Usulan ini diamini oleh Prof. Alex Soleman Wellem Retraubun (Universitas Patimura), yang menegaskan urgensi lahirnya Marine Science Education Project Jilid II. Menurutnya, program tersebut sangat penting untuk menutup kesenjangan akademik antara universitas di Jawa dan kawasan Indonesia Timur, sekaligus sejalan dengan perhatian Presiden Prabowo terhadap peningkatan kualitas SDM.

Dari sisi riset, Prof. Augy Syahailatua (BRIN) menekankan bahwa sejak 2022 BRIN telah membentuk Pusat Kolaborasi Riset Ekosistem Perairan Indonesia Timur untuk mengoordinasikan berbagai kegiatan penelitian agar tidak terjadi tumpang tindih. Ia menilai perhatian Presiden pada riset kelautan merupakan momentum yang tepat untuk mempercepat program kolaborasi ini.

Menutup rapat, Menteri Bappenas Prof. Dr. Rachmat Pambudy menegaskan bahwa usulan kolaborasi riset dan pengembangan SDM kelautan perlu segera diformulasikan lebih tajam. Beliau mengarahkan agar proposal yang diajukan ke Bappenas disusun dengan terperinci sehingga dapat segera diproses sebagai bagian dari prioritas pembangunan nasional.

Rapat ini menjadi momentum penting dalam menyinergikan peran pemerintah, akademisi, lembaga riset, dan TNI AL dalam memperkuat ekosistem kelautan Indonesia, sekaligus menjawab tantangan regenerasi ahli dan pemanfaatan sumber daya kelautan bagi kemajuan bangsa.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *