banner 728x250

Film Ketindihan, Mitos Jin Pengganggu Tidur Dari Cerita Lokal Aceh

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta.Merdekaonlinetv.id-Film ini mengangkat drama kehidupan kontemporer dalam nuansa horor yang berkisar pada mitos jin pengganggu tidur dalam cerita lokal aceh, bernama Bueno.

Rumah produksi Im-a-gin-e bersama MVP Pictures dan Anami Films mempersembahkan film horor terbaru, Ketindihan. Film ini mengangkat cerita horor dari fenomena ketindihan yang merupakan fenomena populer bagi banyak orang di Indonesia.

banner 325x300

Sutradara Ketindihan, Dyan Sunu Prastowo mengeksplorasi horor dari lanskap cerita rakyat di Sumatra. Film ini mengangkat drama kehidupan kontemporer dalam nuansa horor yang berkisar pada mitos jin pengganggu tidur dalam cerita lokal aceh, bernama Bueno.

Dyan Sunu Prastowo mengatakan, pilihan mengangkat khazanah horor dari Aceh diharapkan bisa membawa kebaruan tontonan horor di tanah air. Di tengah ‘banjir’ film horor saat ini, ada kecenderungan para sineas menggali cerita horor hanya berkisar dalam lanskap budaya Jawa.

Sunu berharap, lewat film ini, dia bisa memberikan cerita dengan karakter horor yang juga berbeda.

“Ini dirilis di awal tahun. Kita percaya film ini bisa jadi tontonan menarik, yang bisa memberikan alternatif sajian horor bagi penonton Indonesia,” ungkap Sunu dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1).

Dyan Sunu mengembangkan cerita-cerita tentang mitos Bueno, yang di kalangan masyarakat Aceh dikenal sebagai jin pengganggu tidur. Sosok itu divisualisasikan dalam film dalam figur menyeramkan, sosok misterius dengan postur tubuh ringkih dan kurus yang meneror manusia.

Teror itu dialami oleh Tania (diperankan Haico Van der Veken), seorang perempuan yang berhadapan dengan persoalan hidup kompleks. Di satu sisi, dia terjebak dalam hubungan percintaan yang toksik, di sisi lain hidup dalam keluarga yang tak harmonis.

Dia berjuang untuk karirnya sebagai atlet tenis nasional. Namun di saat bersamaan dia juga berhadapan dengan teror dari jin jahat bernama Beuno. Teror itu mendekat karena kecerobohan Tania sendiri, yang telah coba-coba memanggil Beuno karena rasa penasaran. Ketika sosok itu benar-benar datang, maka Tania pun tak siap. Dia harus melihat orang-orang terdekatnya menjadi korban dari kekuatan gelap tersebut.

Dyan Sunu membangun nuansa horor dalam Ketindihan lewat penampakan sosok mengerikan secara intens, juga deret jumpscare di sepanjang film. Ditambah aspek scoring yang konsisten membangkitkan ketegangan bagi penonton.

Selain Haico, film ini turut dibintangi oleh Kevin Ardilova, Wulan Guritno, Donny Damara, Ali Fikry, Agnes Naomi, hingga Zeezee Shahab.

Sebagai sajian horor, Ketindihan diramu dalam konsep horor yang umum, yaitu lewat kejutan, visual mengerikan serta suara yang intens. Namun film ini setidaknya membawa khazanah cerita yang segar, mengajak penonton untuk menyimak cerita horor yang bukan dari tanah Jawa, melainkan Sumatra sana. Dengan kata lain, film ini memberikan variasi yang menarik.

Tinggal lagi eksplorasi cerita terasa masih kurang untuk film ini. Pasalnya, drama keluarga dan masalah percintaan yang diangkat, cenderung tersaji pada tataran permukaan. Cerita banyak dibangun dengan kebetulan-kebetulan, berkembang kurang organik sehingga sulit memberi kesan yang kuat bagi penonton.

Penggambaran tentang laki-laki toxic juga relatif tipikal saja, terbatas pada bentuk sikap arogan, kasar dan posesif semata. Film ini tak memberi ruang lebih bagi penonton untuk melihat logika dan cara pandang karakter tersebut, misalnya bagaimana dia melogikakan perilaku kasar sebagai bentuk cinta dan sayang.

Tapi yang paling terasa adalah kurangnya penjelasan soal figur mistis Beuno itu sendiri. Penonton hanya diperlihatkan bentuk fisik jin pengganggu tersebut, tapi dijelaskan lebih banyak soal eksistensi makhluk tersebut dalam mitos lokal Aceh.

Terlepas itu, Ketindihan bisa jadi pilihan tontonan horor bagi penonton Indonesia di awal tahun 2025. Film ini akan tayang di bioskop mulai 9 Januari mendatang.

Ketindihan menjadi film horor Indonesia kedua yang tayang di bioskop tahun ini, setelah sebelumnya Utusan Iblis rilis pada 2 Januari lalu. Kebetulan, film tersebut juga merupakan buah karya dari Dyan Sunu Prastowo.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *