Jakarta, Merdekaonlinetv.id-Mahasiswa LSPR Institute of Communication and Business dari kelas PRDC26-2SP dengan bangga mempersembahkan kampanye sosial bertajuk “Jejak Berdaya”, sebuah inisiatif nyata untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-8, yaitu penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dengan pendekatan humanis, “Jejak Berdaya” menitikberatkan pada penguatan kapasitas usaha mikro, khususnya yang berada di Kampung Bedeng, melalui pelatihan, edukasi, dan pendampingan berkelanjutan. Kampung ini dikenal luas dengan produksi sandal hotel khasnya. Melalui kampanye ini, diharapkan Kampung Bedeng mampu terus berkembang secara mandiri tanpa terhambat oleh kondisi sosial maupun ekonomi.
Tirta Nata Permanto, selaku Ketua Pelaksana “Jejak Berdaya”, menyampaikan harapannya agar program ini menjadi awal dari gerakan berkelanjutan yang memberi dampak nyata bagi warga.
“Kami berharap Jejak Berdaya bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi Kampung Bedeng, namun juga menjadi pemantik bagi gerakan-gerakan sosial lain yang berfokus pada pemberdayaan dan kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Maylaffayza Wiguna, dosen pengampu mata kuliah Community Development, yang merasa bangga atas capaian mahasiswanya.
“Saya sangat bangga dengan hadirnya program ini. Harapannya, Jejak Berdaya akan terus tumbuh, berkelanjutan, dan memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat,” tuturnya.
Cipto Hadi Pramanto, Kepala Sentra Produksi Kampung Bedeng, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa LSPR yang telah memberikan pelatihan dan bimbingan, terutama dalam aspek produksi dan digitalisasi.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan pendampingan dari mahasiswa. Pelatihan ini sangat membantu kami untuk meningkatkan kualitas produksi dan mengenal teknologi digital,” katanya.
Lurah Cempaka Putih Timur, Amadeo, dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi dan harapan atas kerja sama yang telah terjalin.
“Terima kasih kepada LSPR atas kerja sama dan perhatiannya. Saya berharap kolaborasi ini terus berlanjut. Dan secara pribadi, saya juga merasa bahwa komunikasi saya masih perlu ditingkatkan. Jika diizinkan, saya ingin melanjutkan pendidikan saya agar bisa belajar ilmu komunikasi, karena saya termasuk pejabat yang masih kaku,” ucapnya sambil tersenyum.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Jejak Berdaya menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menjadi agen perubahan melalui aksi nyata di masyarakat
