Jakarta, Merdekaonlinetv.id-Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) berperan sebagai tuan rumah bersama International Hydrographic Organization (IHO) dalam penyelenggaraan S-100 Working Group ke-10 (S-100WG10) yang berlangsung pada 22–26 September 2025 di Denpasar, Bali. Pertemuan ini diikuti oleh 80 delegasi dari 26 negara anggota IHO, dengan tujuan memperkuat implementasi IHO S-100 Universal Hydrographic Data Model sebagai fondasi peta laut elektronik modern.
Pertemuan internasional ini menjadi tonggak penting menjelang diberlakukannya S-100 Operational Edition fase pertama pada 2026, yang akan menggantikan standar ENC S-57. Agenda utama mencakup finalisasi dokumen operasional, kesiapan ENC S-101 sebagai produk inti fase pertama, serta interoperabilitas produk turunan lain yaitu S-102 batimetri, S-104 pasang surut, dan S-111 arus permukaan. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman dari berbagai negara yang telah melakukan sea demonstration produk S-100.
Danpushidrosal Laksamana Madya TNI Dr. Budi Purwanto, S.T., M.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa isu-isu yang dibahas dalam forum ini bersifat sangat kompleks dan strategis, sehingga hasilnya akan menjadi rujukan penting bagi kantor hidrografi, mitra industri, serta para pemangku kepentingan global. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan implementasi kerangka kerja S-100 membutuhkan kontribusi, kerja sama, dan kolaborasi internasional yang erat.
“Implementasi S-100 tidak hanya membawa manfaat bagi komunitas maritim dunia, tetapi juga memiliki arti penting bagi Indonesia sebagai negara maritim dalam menjamin keselamatan pelayaran serta mendukung pembangunan kelautan nasional,” ujar Danpushidrosal.
Melalui forum ini, Indonesia menegaskan perannya dalam kancah internasional sebagai salah satu motor penggerak terwujudnya transformasi digital di bidang hidrografi, yang pada akhirnya akan memperkuat keselamatan navigasi sekaligus mendukung kepentingan strategis maritim bangsa.