Kiprah Anak Muda dari Depan Ponsel, Hingga Belajar Sampai ke Korsel

Jakarta, Merdekaonlinetv.id-Kemeriahan Komix Herbal POTEK Dance Fest mungkin sudah usai, tapi kisah seru di baliknya masih hangat dibicarakan. Di Grand Final, MIC Official—grup asal Palembang yang mewakili Sumatra—berhasil mengalahkan finalis-finalis dari regional lain dan keluar sebagai juara pertama. Hadiah utama pun menanti: perjalanan ke Korea Selatan untuk belajar langsung dari dancer profesional DEUKIE, member Kwon Twins.

Kemenangan ini menjadi kulminasi perjalanan panjang MIC Official yang akan bertolak ke Korea Selatan di akhir September ini. “Dimulai dengan dance di depan ponsel, dengan kemenangan ini kami akan berangkat ke Korsel untuk belajar. Trip ini melengkapi petualangan kami tidak hanya dari sisi jarak, tetapi juga perjalanan kami mengejar impian dan cita-cita. Kesempatan belajar langsung dari DEUKIE tidak pernah terbayangkan sebelumnya dan ini akan jadi langkah awal mengejar cita-cita lebih serius,” ungkap Yanny, anggota MIC Official di tengah keharuannya.

“Kami senang ternyata hobi kami ini berdampak yang lebih luas daripada sekadar entertainment yang dinikmati anak muda. Berkat Komix Herbal masyarakat tahu K-Pop dance cover tak sekadar bermanfaat untuk mental health, karena kami selalu gembira saat melakukannya, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang penting. Kami harap penampilan kami menginspirasi masyarakat untuk hidup sehat, aktif bergerak dan menjaga kesehatan paru-paru,” tambah Yanny.

Hal ini dikuatkan dr. Andhika Raspati SpKO, Dokter Olahraga & health influencer. Menurutnya, meskipun berawal dari hobi, dance bisa jadi alternatif olahraga intensitas tinggi yang menyenangkan. “Dance bisa meningkatkan penggunaan oksigen oleh tubuh lebih optimal atau VO₂Max, cukup 15 menit jika dilakukan konsisten tiap hari, sudah memenuhi anjuran WHO untuk aktif gerak minimal 75 menit per minggu. Saya kagum, kegiatan ini bisa mengemas edukasi kesehatan dengan keseruan dance diiringi musik favorit, khususnya genre K-Pop yang sedang digandrungi dan membuktikan bahwa hidup sehat itu tidak berat, tetapi bisa dilakukan juga dengan fun,” jelas dr. Andhika Respati.

INDAHKUS, musisi sekaligus dancer yang populer hingga ke negeri Tiongkok yang juga menjadi juri di Grand Final menyatakan apresiasinya karena kompetisi ini berhasil menginspirasi anak muda untuk tetap aktif. “Mencapai mimpi besar itu memang harus dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Dance cover, belajar koreografi—itu semua bukan hal sepele, justru itulah pondasi buat impian lebih besar. Saya mengapresiasi Komix Herbal yang memberi wadah bagi anak-anak muda menyalurkan bakat dan kreativitas, menunjukkan langkah-langkah kecil yang mereka lakukan memiliki makna dan manfaat. Semoga semua finalis dan peserta tidak hanya menjadikan dance sebagai hobi, tapi terus kembangkan skill-nya untuk jadi dancer profesional, apalagi sudah bisa belajar dari DEUKIE,” tutur INDAHKUS.

Dance terbukti dapat menjaga kesehatan paru-paru, namun ada kalanya tubuh harus menghadapi gangguan saluran pernapasan seperti gejala batuk yang masih menghampiri. Di sini peran Komix Herbal dengan kandungan daun lenggundi dan jahe merah bisa membantu. Jika muncul gejala batuk, keduanya saling dukung jaga kesehatan paru-paru dan cegah gejala batuk. Komix Herbal hadir di mana masyarakat bergerak dan berekspresi. Pesan pentingnya menjaga kesehatan pernapasan POTEK Dance Fest ini diharapkan dapat terus bergaung.

Andry Mahyudi, Head Of Business Upper Respiratory & Women Health – Public Relations, PT Bintang Toedjoe yang juga anggota dewan juri menjelaskan pesan ini sengaja dikemas lewat dance agar lebih dekat dengan gaya hidup anak muda. “Dimulai dari anak muda, kami ingin menormalisasi bahwa menjaga kesehatan paru-paru itu menyenangkan. Tidak wajib selalu olahraga yang dinilai berat. Kompetisi ini menjadi pemantik kebiasaan baru menjaga kesehatan paru-paru lewat berbagai aktivitas gerak yang menyenangkan, seperti rutin dance 15 menit dan dibantu konsumsi Komix Herbal saat batuk,” Andry Mahyudi.

Meskipun urung tampil sebagai pemenang, seluruh finalis yang tampil di Grand Final Potek Dance Fest mengaku pengalaman mengikuti kegiatan ini sangat inspiratif dan berharga bagi mereka. Safina, anggota WAACKANIZM, finalis asal Jawa Tengah menceritakan pengalaman lolos ke final dengan penampilan dan identitas orisinal. “Genre waacking belum umum di masyarakat Indonesia, ditambah kami suguhkan teknik akrobatik yang menantang. Meskipun ada member yang jatuh dan dagunya sobek pada saat latihan, tapi ketika Grand Final sudah siap tampil lagi dengan jahitan di dagu. Kami berterima kasih sekali pada Komix Herbal karena kompetisi ini membantu komunitas kecil waacking kami di Yogyakarta semakin dikenal,” jelasnya.

Senada dengan WAACKANIZM, Alexandra dari The Elements yang mewakili Jawa Timur juga tidak menyangka dance crew kecil mereka bisa berkompetisi dan bahkan tampil di Grand Final. “Sebagai finalis termuda, kami bangga bisa mewakili Jawa Timur untuk kompetisi dengan skala sebesar ini. Hampir terlambat pada saat pendaftaran, karena tengah disibukan ujian kenaikan kelas dan ujian akhir semester, kami harus menyelipkan sesi latihan setiap malam antara pukul 19-22 dan berbagi tugas untuk menggarap koreografi, kostum dan props, karena semua member masih sekolah atau kuliah. Semua kami jalankan dengan bersemangat karena dance yang tadinya cuma hobi bagi kami bertiga, bisa memberi kesempatan kami jalan-jalan sambil belajar ke Korea Selatan,” ungkap Alexandra.

Semangat berkarya dan belajar ini juga diungkap Marchello dari New Kidz, finalis asal Jabodetabek yang sudah malang-melintang di dunia dance cover sebagai komunitas K-Pop dance cover terbesar di Indonesia. Kali ini, Marchello bangga karena bisa menampilkan koreografi asli hingga ke final. “Kami menunjukkan koreografi yang terinspirasi dari K-Pop dan gaya kami sendiri. Untuk tampil di Grand Final, kami latihan setiap hari dan menjaga kesehatan dengan Komix Herbal, serta seluruh kostum pun kamu upayakan dengan D-I-Y,” ungkap Marchello yang di Grand Final hadir dengan sejumlah fans-nya.

Hal senada diutarakan Sanggit, anggota Loud!Gang yang mewakili Jawa Barat. “Untuk penampilan di Grand Final, kami mengorbankan dua hari waktu tidur demi latihan karena sulit menemukan jadwal yang cocok dengan seluruh team member. Tantangan terbesar justru menjaga kondisi tubuh tetap fit sampai final, dan kami bersyukur Komix Herbal memberikan dukungan penuh, bahkan dukungan fisik, saat beberapa member kami tumbang karena gejala batuk,” ungkap Sanggit.

Grand Final POTEK Dance Fest juga didukung Yamaha Motors dengan series skutik Yamaha Fazzio, motor hybrid-nya Gen Z yang mudah dimodifikasi, mendukung gaya dan semangatnya anak muda. Misi POTEK Dance Fest dinilai sejalan dengan misi Yamaha yang mendukung kreativitas anak muda. “Fazzio Hybrid dari jajaran Classy Yamaha memberikan ruang kepada para Gen Z untuk berkreasi sesuai personanya masing-masing, yang cenderung senang akan kebebasan terutama dalam mengekspresikan diri lewat modifikasi, baik tipis-tipis ataupun yang lebih kompleks,” ujar Rifki Maulana, Manager Public Relations, YRA & Community, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. “Untuk itu kami mendukung POTEK Dance Fest yang juga berfokus pada kreativitas anak muda dan di kegiatan Grand Final lalu, penonton juga bisa mencoba langsung melalui sesi test drive yang terbuka untuk publik,” ungkapnya.

Komix Herbal POTEK Dance Fest bukan sekadar ajang kompetisi, tapi ruang untuk bermimpi, berkarya, dan menjaga kesehatan dengan cara yang menyenangkan. Dance jadi bukti bahwa hidup sehat tidak harus berat, justru bisa dibangun dari hal yang kita cintai.

“Untuk anak muda, pesan ini jelas: terus bergerak, terus berkarya, jangan takut bermimpi besar. Karena langkah kecil—bahkan dari lantai dansa—bisa membuka jalan menuju panggung dunia.” pungkas Andry Mahyudi.

Exit mobile version