Unhan RI Gelar Seminar WPS, Rektor : Komitmen Indonesia Meningkatkan Peran Perempuan di Bidang Pertahanan dan Keamanan Dunia

Bogor, Merdekaonlinetv.id – Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, Ph.D secara resmi membuka kegiatan Seminar Woman, Peace and Security (WPS) yang bertajuk, “Peran Strategis Sektor Pertahanan dalam Agenda Perempuan, Perdamaian dan Keamanan”. Kegiatan seminar tersebut di gelar di Aula Merah Putih Unhan RI Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025).

Seminar ini merupakan hasil paduan atau kolaborasi antara Unhan RI, Sasakawa Peace Foundation dan Yayasan Vanita Naraya selaku penyelenggara.

“Acara seminar ini merupakan kolaborasi pertama dari Sasakawa Peace Foundation dan Yayasan Vanita Naraya, semoga semakin berkembang dan akan berlanjut di masa yang akan datang,” kata Rektor Unhan RI Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, Ph.D dalam kata sambutan nya di Acara Seminar WPS di ruang Audotorium Unhan RI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025).

Lebih lanjut, Rektor mengatakan bahwa dirinya merasa bangga dan terhormat dengan dipilihnya Unhan RI dalam kegiatan yang sangat penting ini. “Ini merupakan komitmen kita untuk meningkatkan peran perempuan Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan dunia,” ucap Rektor bintang tiga ini dengan tegas.

“Ini juga menjadi landasan penting bagi upaya global dalam mengintegrasikan aspek genders dalam bidang keamanan dan perdamaian dunia” tambahnya.

Indonesia negara yang berkomitmen kuat dalam perdamaian dunia, memiliki kepentingan strategis memastikan bahwa aspek genders terintegrasi kebijakan Unhan.” Di Unhan RI sendiri, kami mempunyai komitmen kajian dan penelitian terkait dalam sektor pertahanan untuk mengubah paradigma yang masih membayangi perempuan dalam bidang pertahanan dan keamanan,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Vanita Naraya Diah Pitaloka mengungkapkan bahwa kegiatan seminar ini sebagai upaya akan terus mensosialisasikan atau memperkenalkan WPS yang merupakan sebuah reolusi dari dewan keamanan PBB nomor 1365. “Kami melihat kegiatan ini sangat cukup penting dalam menyuarakan kaum perempuan di wilayah sektor pertahanan, termasuk pentingnya lembaga pertahanan terutama Kemenhan dan Unhan RI yang ikut dalam proses pengembangan konsensi dalam kebijakan yang mengintegrasikan kerangka WPS tersebut,” terangnya.

“Ini kaitannya dengan pertahanan nasional dalam partisipasi dalam mewujudkan perdamaian dunia, sehingga dengan adanya partisipasi Indonesia dalam upaya ikut mengetengahkan peran perempuan di sektor pertahanan,” katanya.

Indonesia dapat ikut berperan aktif dalam membangun budaya damai menjadi agen perubahan terutama sebagai mediator dan negosiator. “Ini dalam proses perdamaian pada fase pencegahan konflik saat terjadinya maupun pasca konflik. Dan tentunya diharapkan lebih dari itu kaum perempuan dan anak mendaparkan perlindungan untuk menghindari kekerasan dan intimidasi,” katanya.

Untuk diketahui, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan seminar tersebut antara lain, Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M. Tr. (Han)., CHRMP selaku Direktur Pascasarjana Unhan RI, Dr. Desy Ratnasari, S.Pd dari Komisi I DPR RI, Irene Yusiana Roba Puti, Pimpinan BKSAP DPR RI, Maho Nakayama, Director of Peacebuilding Program at The Sasakawa Peace Foundation, Dr. Fauzia Gustarina Cempaka Timur, Assistant Professor at RIDU dan Keynote Speaker oleh Laksda TNI Arif Harnanto, Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan.

Dan hadiri juga selain Rektor Unhan RI yakni, pejabat eselon I, II dan III dilingkungan Unhan RI serta para peserta seminar dan undangan.(SR)

Exit mobile version